Senin, 09 Juni 2014

Kebiasaan Balita Suka Mengisap Jempol

Kebiasaan Balita Isap Jempol
Anak Balita memang sering meniru dan mudah melakukan sesuatu yang kemudian menjadi kebiasaannya. Misalnya saja mengompol, lompat-lompat, membuat berantakan barang-barang, menggigiti kuku atau malah kebiasaan mengisap jempol. Namun bagaimanakah cara mencegah agar sang buah hati tak lagi melakukan kebiasaan tersebut?
Harus diakui, agak susah untuk mengontrol dan menghentikan kebiasaan sang anak balita, namun selagi ia masih kecil, biasanya lebih mudah untuk membuat ia berhenti dari kebiasaan buruknya. Nah, anda harus tegas namun jangan sampai dengan cara yang terlalu galak atau kasar. Anda bisa memberikan nasihat padanya seperti, “dek, bila jempolnya diisap terus kotor loh.. itu kuman,” dan berikan tambahan pengetahuan seputar bahaya mengisap jari tangan yang belum tentu bersih seratus persen.

Kebanyakan orang tua suka menakut-nakuti anaknya agar sang anak tak lagi memulai kebiasaan buruknya. Ini cara yang salah. Jangan bilang, “kalau dedek jempolnya sering diisap begitu jempolnya tahu-tahu hilang sendiri loh” atau “nanti ada hantu jempol yang akan mendatangi dedek.” Jangan gunakan cara menakut-nakuti seperti ini, lebih baik anda pakai cara yang halus dan benar-benar menjelaskan secara jujur bahwa memang mengisap jempol itu bukan kebiasaan yang baik. Permainan menakut-nakuti malah sama dengan membohonginya, dan berarti menyebarkan informasi tak benar yang malah membuatnya menjadi mental penakut.

Selain nasihat dan pengertian, alihkan pula perhatian si anak setiap kali ia secara ‘tak sadar’ mulai menghisap jempolnya. Misalnya dengan mengalihkan perhatiannya pada mainan-mainan terbaru. Bisa pula anda mengajaknya berintegrasi agar ia semakin gemar berkomunikasi dan belajar banyak kata sehingga semakin lupa dengan kebiasaan buruknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar