Kebiasaan Balita Isap Jempol |
Anak Balita memang sering meniru dan mudah melakukan sesuatu yang
kemudian menjadi kebiasaannya. Misalnya saja mengompol, lompat-lompat, membuat
berantakan barang-barang, menggigiti kuku atau malah kebiasaan mengisap jempol.
Namun bagaimanakah cara mencegah agar sang buah hati tak lagi melakukan
kebiasaan tersebut?
Harus diakui, agak susah untuk mengontrol dan menghentikan kebiasaan sang anak balita, namun selagi ia masih
kecil, biasanya lebih mudah untuk membuat ia berhenti dari kebiasaan buruknya.
Nah, anda harus tegas namun jangan sampai dengan cara yang terlalu galak atau
kasar. Anda bisa memberikan nasihat padanya seperti, “dek, bila jempolnya
diisap terus kotor loh.. itu kuman,” dan berikan tambahan pengetahuan seputar
bahaya mengisap jari tangan yang belum tentu bersih seratus persen.
Kebanyakan orang tua suka menakut-nakuti anaknya agar sang anak tak lagi
memulai kebiasaan buruknya. Ini cara yang salah. Jangan bilang, “kalau dedek
jempolnya sering diisap begitu jempolnya tahu-tahu hilang sendiri loh” atau
“nanti ada hantu jempol yang akan mendatangi dedek.” Jangan gunakan cara
menakut-nakuti seperti ini, lebih baik anda pakai cara yang halus dan
benar-benar menjelaskan secara jujur bahwa memang mengisap jempol itu bukan
kebiasaan yang baik. Permainan menakut-nakuti malah sama dengan membohonginya,
dan berarti menyebarkan informasi tak benar yang malah membuatnya menjadi
mental penakut.
Selain nasihat dan pengertian, alihkan pula perhatian si anak setiap kali
ia secara ‘tak sadar’ mulai menghisap jempolnya. Misalnya dengan mengalihkan
perhatiannya pada mainan-mainan terbaru. Bisa pula anda mengajaknya berintegrasi
agar ia semakin gemar berkomunikasi dan belajar banyak kata sehingga semakin
lupa dengan kebiasaan buruknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar